Makassar, CNN Indonesia —
Kendaraan dinas Bupati Baita, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, diduga ditembak orang tak dikenal setelah tersangka guru Supriyan dibawa kabur dari Pengadilan Negeri (PN) Andola.
Herwan Malenga, Pejabat Desa Akhuanguluri, Distrik Baita, menjelaskan, kejadian bermula saat ia meminjam mobil dinas Bupati Baita untuk perjalanan pulang.
“Setelah mendapat izin, saya pulang ke Amasara. Kemudian sekitar pukul 14.00 WITA saya berkendara kembali,” kata Herman dalam siaran pers, Senin (29/10).
Setelah itu, Herman kembali ke Kantor Pusat Kabupaten Baiteau untuk makan siang dan berdoa. Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba ia mendengar suara dentuman keras di jendela mobil, menghentikan mobilnya dan memeriksa kondisinya.
“Tak jauh dari kawasan Baito, ada suara dari jendela mobil sebelah kiri. Jadi bunyinya seperti ada kerikil yang menabrak seng, itu yang saya rasakan,” jelasnya.
Herman kemudian mengecek kondisi mobil dinas Bupati Baito dan mendapati kaca mobilnya pecah. Sementara itu, dia mengaku tidak menemukan satupun peluru di lokasi kejadian.
“Saya juga mengira itu adalah seekor burung yang menabrak kaca seperti yang saya rasakan sebelumnya,” ujarnya.
Guru polisi Supriani dari Pengadilan Negeri (PN) Andola, yang didakwa dengan dugaan pelecehan anak, diketahui berada di dalam mobil tersebut.
Polisi kini mendalami kasus tersebut bersama tim laboratorium forensik cabang Makassar.
“Kami sudah berkoordinasi dengan laboratorium Makassar untuk mengetahui penyebab pecahnya kaca mobil tersebut,” kata Direktur Reserse Kriminal Polda Sultra Kompol Dodi Rutiaman. (damai/tidak)