Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan pengawasan terhadap kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 dengan menjaga ruang digital dari informasi salah, kebencian, dan konten negatif lainnya.
“Dalam rangka penanganan konten negatif seperti misinformasi, informasi palsu, atau ujaran kebencian pada saat pilkada, perlindungan ruang digital dilakukan melalui patroli siber terhadap pelanggaran tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pada pembukaan pertama. rapat kerja. . I DPR RI bersama KPK, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/10).
Selain pengamanan ruang digital, Meutya mengatakan partainya memiliki beberapa langkah untuk melindungi Pilkada Serentak, termasuk dari sisi publisitas.
“Kementerian Komdigi mendukung Pilkada Serentak. Komdigi telah menyiapkan banyak aksi untuk mendukung kampanye pemilu damai, tidak hanya dalam bentuk SMS blast, tetapi juga publikasi melalui ekosistem media digital, termasuk imbauan agar Pilkada dilaksanakan secara damai,” ujarnya. dikatakan.
Setelah itu, kata Meutya, Komdigi akan memantau dan mengendalikan spektrum frekuensi radio untuk memastikan layanan telekomunikasi tetap baik. Ia juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengurangi campur tangan terhadap industri telekomunikasi.
Kemudian Meutya memastikan sistem pengendalian proses distribusi logistik yang terhubung dengan sistem KPU juga berfungsi dengan baik.
Setelah itu, dukungan logistik juga disiapkan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia, seperti gudang penyimpanan, transportasi, sistem pemantauan yang terhubung dengan sistem KPU, platform logistik pemilu, dan panel kontrol yang akan menyediakan data untuk kelancaran dan kesuksesan Pilkada. Distribusi logistik real-time untuk pemantauan pemilu,” ujarnya.
Lebih lanjut Meutya mengatakan, kampanye Pemilu Damai tidak hanya dilakukan melalui media elektronik atau cetak tetapi juga tatap muka.
“Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada, serta memastikan setiap pemilih mendapatkan informasi yang cukup, dilakukan berbagai kegiatan penjelas,” pungkas Meutya. (lom/dmi)