Jakarta, CNN Indonesia –
Komite Perlindungan Jurnalis (KKJ) Indonesia menuduh Komnas Hamku melakukan serangan bom molotov di kantor redaksi di Jubi, Jaipura, Papua. KKK ingin Komnas Ham ikut mengusut kejadian tersebut.
Koordinator KKK Indonesia Eric Tanjung mengatakan Komite Perlindungan Jurnalis Indonesia telah mengajukan pengaduan ke Komnas Ham atas serangan bom molotov di kantor redaksi Zubi (2)/10).
Eric pun mendorong aparat penegak hukum menyikapi kasus ini dengan serius. Eric mengatakan, banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilaporkan oleh KKK Indonesia namun dihentikan oleh polisi.
“Pada tahun 2024, kami melaporkan 56 penyerangan terhadap jurnalis dan media dan melaporkan semua kasus dimana korban bersedia merujuknya ke polisi, sebagian besar kasusnya terlalu tertunda, kasusnya ditutup ke polisi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, rekaman CCTV memperlihatkan dua orang tersangka sebagai pelaku penyerangan kantor Jubi. Ia mengatakan, Indonesia sedang menunggu penyelidikan polisi terhadap para pelaku kejahatan tersebut.
Eric juga menduga penyerangan terhadap redaksi Zubi ada kaitannya dengan pemberitaan pers bulan lalu. Bulan lalu, teman-teman Zubi melaporkan sejumlah masalah pribadi, pelanggaran hak asasi manusia, dan agenda kebijakan negara mengenai masyarakat suku. Masyarakat Papua, khususnya kuliner di Merauk, kata Eric.
“Kami belum bisa menyimpulkan, tapi banyak pesan dari teman-teman Zubi yang mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah, jadi kami melihat ini mungkin salah satunya. Ya, kami curigai terkait dengan pekerjaan jurnalistiknya,” imbuhnya.
Komisioner Comnas Ham Ulimulyan Sihombing mengatakan Comnas Ham akan mengusut dugaan tersebut. Uli menjelaskan, kantor Komnas Ham Papua sedang menyelidiki serangan molotov tersebut.
“Memang kami di KBRI sedang mengusut dan memantau tuntas kasus kekerasan terhadap jurnalis di Jubilee. Benar kami mendorong jurnalis untuk menyelesaikan keputusan terkait jurnalisme sesuai dengan undang-undang pers, hak jawab, dan sebagainya,” ujar Uli.
Sebelumnya, kantor Jubi yang berlokasi di Jalan SPG Taruna Wena Kota Jaipura, Provinsi Papua diserang dengan bom molotov pada Rabu (16/10) sekitar pukul 03.15 WIB. Dua mobil yang diparkir di halaman kantor terbakar.
Pemimpin Redaksi Jubilee Jean Bisay mengatakan kepada Antara, dua pekerja kantor mendengar ledakan saat kejadian itu terjadi.
Mendengar ledakan tersebut, keduanya turun dan memadamkan api dengan bantuan warga sekitar.
Dua mobil Jubilee yang diparkir di halaman perusahaan media tersebut dikabarkan terbakar setelah sebuah molotov dilempar ke trotoar depan kantor. Kedua pelaku yang diduga pelempar molotov itu mengendarai sepeda motor dengan mengenakan jaket hitam, masker, dan helm.
Menurut saksi mata, kedua anggota parlemen itu beberapa kali lewat di depan kantor redaksi Zubi sebelum Molotov membubarkan pesta. Banyak saksi yang menyebut kedua pelaku berkeliaran di sana sejak tengah malam pada Selasa (15/10). (dari / dari)