Surabaya, CNN Indonesia –
Amin Widodo, pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menduga lubang misterius di Sungai Kalisat Tenggong, Blitar, Jawa Timur merupakan gua kapur atau batu kapur yang sudah lama terkikis air.
Amiens mengatakan, kawasan Blitter Selatan memiliki ciri geologi yang didominasi kapur atau batu gamping. Hal serupa juga terjadi di Gunung Kidul Yogyakarta.
“Jadi di wilayah Balitar bagian selatan, secara geologis didominasi oleh batu gamping atau kapur, seperti di wilayah Wonosari. Karena satu baris dengan wilayah Wonosari [Gunung Kidul],” kata Amin, saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2021). 11) ) )
Amiens menduga gua kapur tersebut tertutup lapisan batuan di dasar Sungai Kalista Tenggong Blitter. Namun seiring berjalannya waktu, batuan yang menutupinya terkikis oleh air hingga runtuh dan menjadi lubang pembuangan.
“Batu kapur, biasanya ada gua di bawahnya. Gua itu tipis, jadi bisa roboh atau tenggelam,” ujarnya.
Amin mengatakan kejadian itu terjadi secara wajar. Namun karena letaknya di dasar sungai, hal ini meresahkan masyarakat sekitar.
“Karena fenomena di kawasan kapur adalah sungai bisa hilang karena [air] masuk ke dalam gua. Fenomena ini [menyebabkan] sungai hilang,” ujarnya.
Amiens juga menyarankan agar pemerintah mencari tahu seberapa dalam dan lebar lubang tersebut sebenarnya. Lalu kemana perginya air sungai yang disebut kering itu?
Menurutnya, jika masyarakat dan pemerintah masih membutuhkan perbaikan sungai, maka yang bisa dilakukan adalah membuang dasar sungai Kalisat Tenggong di Dusun Kaliandong, Desa Dawan, Kecamatan Kedemangan, Kabupaten Blitar.
“Kami usulkan kalau bisa dipetakan, dipetakan. Jadi lubangnya sekecil itu? Mungkin lebar. Kalau sekecil itu, ditambal. Bisa. Kalau kita mau pakai air sungai, apa saja bisa ditambal.” adalah,” katanya.
“Di mana aliran gua itu, yang penting juga arahnya ke mana. Bisa dijelajahi sampai ke mulut,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah lubang muncul secara misterius di Sungai Kalisat Tenggong di Dusun Kalindong, Desa Dawan, Kecamatan Kedemangan, Kabupaten Bliter, Jawa Timur. Lubang tersebut menyedot air sungai hingga mengering.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Iwong Betrianto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat dua warga melihat adanya lubang di sungai setempat pada Jumat (1/11) pagi.
“Saksi Pak Narudeen dan Pak Soyono melihat ada lubang di tengah aliran sungai yang diperkirakan berdiameter 1,5 meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter,” kata Iwang, Rabu (6/11).
Lubang tersebut kemudian direndam air dari Sungai Kalisat Tenggong, kata Iwong. Dalam beberapa jam, air sungai tidak lagi penuh.
Hal ini menyebabkan aliran air di Sungai Kalisat Tengong mengalir ke lubang-lubang dan tidak terisi air selama lima jam, katanya.
Hingga saat ini, kata Iwong, lubang tersebut masih ada dan semakin lebar saat pertama kali ditemukan. Belum diketahui pasti apa penyebab kejadian tersebut.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Blitar telah meminta bantuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mencari penyebab lubang misterius tersebut dan mengatasinya. (frd) (frd/dmi)