Surabaya, CNN Indonesia –
Kelompok ketiga yang terdiri dari wakil gubernur dan wakil gubernur akan menerima debat publik kedua Pilkada Pemerintah Jawa Timur 2024, di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Minggu (3/11) malam.
Pasangan wakilnya adalah nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, pasangan nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Kedua kelompok akan berdebat dengan topik ‘Pemerintahan dan Inovasi yang Efektif serta Tanggung Jawab Sosial yang Berkeadilan di Masyarakat Jawa Timur’ Luluk-Lukman mengkaji data tersebut.
Gubernur 1 Luluk mengatakan, sebelum debat kedua, dirinya dan Lukman sudah mengecek data dengan baik. Menurutnya, sistem berbasis data harus memberikan pandangan obyektif terhadap permasalahan Jatim.
“Diskusi memanas, tapi kami terus melihat datanya,” kata Luluk di aula kemenangan, Sabtu (2/11).
Menurut Ketua PKB ini, Jatim tidak banyak berubah dalam lima tahun terakhir. Luluk menekankan perlunya perubahan radikal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Jawa Timur.
“Itu menunjukkan tidak banyak perubahan dalam lima tahun terakhir. Oleh karena itu, kalau tidak banyak berubah, kita ganti,” kata Luluk.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka kemiskinan di Jawa Timur yang menjadi tertinggi di Indonesia.
“Kalau kita lihat datanya, Jatim nampaknya sangat buruk. Masyarakat miskin tinggal di Indonesia, jumlah pengangguran masih di atas satu juta. Sekolah teknik adalah anugerah terbaik untuk membuka pengangguran di Jatim, selisihnya masih besar. besar,” jelasnya.
Menurut Luluk, situasi ini menunjukkan masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan dengan baik. Ia mengatakan, Jatim membutuhkan pemimpin yang berani dan berpengalaman dalam menyelesaikan permasalahan penting tersebut.
“Debat ini merupakan kesempatan kita untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada harapan baru bagi Jatim,” ujar Khofifah-Emil dalam raihan prestasi tersebut.
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2 Khofifah mengaku siap menghadapi debat kedua di Pilgub Jatim.
“Tema debat kedua ke depan adalah Sukses dan Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan serta Meliputi Pelayanan Publik. Bismillah Insya Allah kami siap dan dengan cara yang benar,” kata Khofifah di Kota Pasuruan, Sabtu (2/11).
Gubernur saat ini mengatakan, sistem pemerintahan yang responsif, transparan, akuntabel, responsif (Cettar) telah ia ciptakan pada periode pertama pemerintahannya.
Meski demikian, Ketua NU Muslimat ini mengatakan, rencana yang dilakukannya mendapat nilai tinggi dari Kementerian Dalam Negeri.
“Kami menemukan sedikit tentang kualitas pelayanan di Jatim sebesar 99,36. Ini angka yang sangat tinggi, karena pemeriksanya adalah Kemendagri yang berwenang memeriksa indikator-indikator tertentu,” ujarnya.
Meski demikian, Pak Khofifah menegaskan pihaknya tidak akan menganggap enteng perselisihan ini. Ia dan Emil tetap berencana mempersiapkan debat meski hanya berumur pendek.
Selain itu, Pak Khofifah juga mengeluhkan singkatnya durasi perdebatan ini. Misalnya, saat program menunjukkan tanda dan informasi, hanya membutuhkan waktu dua menit dan menjawab pertanyaan dalam satu menit.
“Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan apa yang kita berikan dalam waktu yang diberikan sebanyak mungkin,” ujarnya.
Risma-Gus Hans tidak akan menyerang
Sementara calon presiden ketiga, Gus Hans mengungkapkan, dirinya dan Risma tidak melakukan persiapan khusus menjelang debat kedua.
“Saya suka, jalan yang datang ke kita tanggal 3 November itu masih di Mojokerto. Ya mengalir seperti air, jadi mengalir saja,” kata Gus Hans di Surabaya, Sabtu (2/11).
Namun Gus Hans membantah tak akan marah pada kontestan lain. Menurutnya, debat publik harusnya dijadikan kesempatan menyampaikan program dan gagasan untuk masa depan Jatim.
“Jangan harap saya akan berdebat dengan teman-teman saya, Mas Emil adalah teman saya, Mas Lukman adalah teman saya. Luangkan waktu ini untuk menunjukkan kepada masyarakat Jawa Timur apa yang kami pikirkan dan pikirkan masyarakat Jawa Timur.” katanya.
Namun Gus Hans mengaku dirinya dan Risma sempat membahas topik perdebatan kedua. Mereka akan menjelaskan tanggung jawab mereka untuk meningkatkan tata kelola.
“Jadi dengan rencana ini diharapkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah akan berkurang dan aset-aset pemerintah serta pelaksanaannya juga akan dipercepat,” ujarnya.
Pak Risma, kata dia, juga ingin mendorong pemanfaatan informasi digital dalam menjalankan pemerintahannya. Untuk mengurangi korupsi.
Seperti diketahui, debat publik kedua pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 akan mengambil tema ‘Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Peningkatan serta Pelayanan Keadilan Publik yang Inklusif bagi Masyarakat Jawa Timur’.
Dengar pendapat kedua Pilgub Jatim akan digelar di Musyawarah Umum di Surabaya, pukul 19.30 WIB, Minggu (3/11). Acara tersebut akan disiarkan di CNN Indonesia. (frd)
(frd/anak)