Jakarta, CNN Indonesia –
Direktur Pangan Negara Dadan Hindayana mengatakan pihaknya telah melatih 85 unit layanan dalam melaksanakan program pangan bergizi gratis.
Departemen ini akan melayani 3.000 mahasiswa yang menerima makanan gratis. Ini bukan hanya dapur umum, ini adalah tempat memasak makanan dan tempat mencuci produk lokal.
“Hampir 85 (satuan kerja) yang kita bangun. Total investasi rumah sekitar Rp1,2 miliar hingga Rp1,5 miliar. Peralatan setelah itu sekitar Rp700,” kata Dadan saat ditemui. Pada Kamis (31/10), di Jakarta Pusat bersama Komite Kesembilan DPR RI menyampaikan pendapat (RDP).
Dadan mengatakan banyak uang yang diambil dari anggaran Badan Gizi Nasional. Porsi yang diterima Dadan Cs dari APBN sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan makan gratis pada tahun pertama.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Dadan menegaskan perkiraan tersebut belum termasuk pajak.
“Itu dihitung menggunakan dana kita sendiri (Dana Pusat Gizi), belum termasuk pajak. Berlaku juga untuk wilayah Jawa dan termasuk bahan-bahan dari daerah,” jelasnya kepada fun-eastern.com.
Dadan mengatakan, seluruh program pangan gratis di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dilaksanakan sepenuhnya oleh Badan Pangan Nasional. Namun, penyediaan infrastruktur mungkin melibatkan sektor swasta.
Secara khusus, penyediaan infrastruktur menggunakan APBN akan diperhitungkan sebagai belanja modal (capex), belanja modal.
“Juga menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, perusahaan lain, pemerintah daerah, dan pihak ketiga dalam bentuk investasi,” jelasnya.
“Kemudian kami akan membayar sewa. Sewa tanah bulanan, sewa rumah dan sewa lainnya, dan investasinya akan pulih dalam waktu tiga tahun.
(Minggu/Agustus)