Jakarta, CNN Indonesia —
Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bahmid mengkritisi langkah Wadel Badjide yang mengajukan laporan penyidikan dugaan aborsi ke Bagian Propam Polda Metro Jaya.
Dia menyalahkan pengacara Wadel Badjideh, Razman Nasution, yang gagal membedakan pihak kepolisian dalam laporan tersebut. Sebab, menurut Fahmy, divisi Propam mengabaikan kekhawatiran Wadel.
Propam adalah perilaku aparat kepolisian yang melanggar aturan Polri. Ini kasus Propam, kata Fahmi Bahmid, detikHot, Jumat (8/11).
– Kalau tugasnya penyidik, misalnya tiba-tiba mengira penyidikan itu salah, protokolnya tidak ada di Propam, tidak bisa membedakannya, bagaimana mencari kebenarannya? .
Setelah itu, kuasa hukum Nikita Mirzani meminta Razman dan Vadel tidak menyesatkan masyarakat, apalagi belum memahami sepenuhnya kasus tersebut.
Fahmi mengapresiasi tim penyidik yang menangani kasus aborsi putri Nikita Mirzani, L.M, dengan penuh tanggung jawab.
Dia menegaskan, penyidik berhak mengusut dan mengusut kasus tersebut tanpa campur tangan. Kewajiban ini bahkan secara tegas dilindungi undang-undang.
“Penyidik punya hak. Dia mempelajari berkasnya. Dia tahu apa yang harus dilakukan,” kata Fahmy.
“Tidak bisa diintervensi. Tidak bisa diperiksa karena menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan hukum sebagai penyidik,” sambungnya.
Razman Arif Nasution Polda berangkat ke Metro Jaya untuk memenuhi permintaan somasi Departemen Propam terkait kasus Wadel Badji, lapor Nikita Mirzani sebelumnya.
Dia datang setelah penyidik menyimpulkan kasus tersebut ditangani tidak profesional. Laporan tersebut juga telah disampaikan kepada Biro Permodalan Divisi Propam Stasiun Metro Polda.
Razman pun membeberkan beberapa hal yang menjadi dasar laporan tersebut, di antaranya kegagalan Wadel melakukan pemeriksaan silang terhadap saksi. Pihak Wadel Badjide pun menilai tindakan cepat mengusut kasus tersebut merupakan pelanggaran hukum.
Di sisi lain, Razman menduga Nikita Mirzani berupaya menggalang pendapat. Ia yakin Nikita Vadel terus-menerus menyebarkan pendapatnya di Internet bahwa ia pasti akan masuk penjara.
“Kami minta saksi datang, tiba-tiba ada sidik jarinya. Bukan berarti tidak bisa, tapi pakai langkah-langkahnya,” kata Razman.
“N.M. terus-terusan ngomong bodoh dan terbawa suasana. Sejuta persen masuk penjara dan sejuta persen pakai warna oranye,” sambungnya. (frl/akhir)