Jakarta, CNN Indonesia —
Rupee ditutup pada level Rp 15.588 per dolar AS pada Selasa (15/10). Koin Garuda turun 23 poin atau kurang 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Dollar (Jisdor) mematok rupiah pada Rp15.555 per dolar AS pada perdagangan sore hari ini.
Hampir seluruh mata uang Asia melemah pada penutupan kali ini. Hanya yen Jepang yang berhasil menguat 0,39 persen.
Pelemahan dirasakan Rupee India yang melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong 0,05 persen, dolar Singapura 0,12 persen, won Korea Selatan 0,27 persen, dan baht Thailand 0,29 persen. Kemudian, ringgit Malaysia melemah 0,37 persen, yuan China 0,43 persen, dan peso Filipina 0,66 persen.
Tak jauh berbeda, mata uang sebagian besar negara maju ditutup melemah. Sterling menguat 0,08 persen, euro menguat 0,13 persen, franc Swiss menguat 0,03 persen, dolar Kanada menguat 0,10 persen, dan dolar Australia melemah 0,30 persen
Menurut pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong, rupiah terdampak undangan calon menteri, Prabowo Subianto, sejak Senin (14/10).
Secara keseluruhan, dia melihat respons investor terhadap seruan pencalonan menteri cukup positif, terutama pasca terpilihnya kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Namun penguatan dolar AS terus memberikan tekanan pada rupiah, ujarnya kepada fun-eastern.com.
Di sisi lain, rupiah mendapat tekanan dari data neraca perdagangan Indonesia September 2024 yang baru dirilis BPS. Bahkan, neraca perdagangan menunjukkan surplus yang lebih tinggi dari perkiraan dan impor serta ekspor juga meningkat.
Namun, angka tersebut masih di bawah ekspektasi pasar sehingga memberikan tekanan pada rupee.
(Minggu/Agustus)