Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam upaya melindungi kesehatan pekerja, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) mengadakan kegiatan Talk Talk dengan tema ‘Mengetahui ISPA dan Dampaknya’, pada Kamis (7/11). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang semakin meningkat di Indonesia akibat polusi udara.
Melalui aksi ini, perusahaan berkomitmen untuk mendidik dan memajukan karyawannya dalam mengenal dan melindungi ISPA sejak usia muda. Memahami pentingnya pendidikan kesehatan, PT GNI tidak hanya menyelenggarakan sesi Kesehatan, namun juga memberikan Informasi Medis (MCU) yang meliputi pemantauan gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Head of Corporate Communications PT GNI Mellysa Tanoyo menegaskan, acara ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Menurutnya, dengan ilmu khusus yang diberikan, hendaknya pegawai lebih mewaspadai tanda-tanda ISPA dan segera mengambil tindakan.
“Melalui Dialog Kesehatan ini, kami berharap para pegawai mengetahui tanda-tanda ISPA sejak dini dan memahami langkah-langkah pencegahannya. Tidak hanya dalam kesehatan diri sendiri, tetapi juga dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11).
Sekadar informasi, ISPA merupakan penyakit yang biasanya menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejalanya akan bervariasi, mulai dari batuk, demam, dan diare.
Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi penyakit kronis seperti bronkitis atau pneumonia. Oleh karena itu, pengenalan dini gejala ISPA merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi.
Data BPJS Kesehatan tahun 2023 menunjukkan ISPA termasuk dalam 10 penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi di Indonesia. Penyakit ini sering muncul sebagai masalah kesehatan yang serius di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mempunyai risiko yang tinggi terutama bagi para pekerja yang sering terpapar secara temporer.
Menurut Mellysa, melalui program pelatihan ini, PT GNI ingin seluruh karyawan mewaspadai gejala awal ISPA, sehingga bisa segera berobat.
“Ini sangat penting, terutama di lingkungan kerja kita, yang berdampak pada kesehatan individu, keselamatan, dan produktivitas seluruh tim,” ujarnya.
Respon positif para peserta terhadap program Health Talk ini. Mereka merasakan manfaat langsung dari informasi yang diberikan, yang tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, namun juga memberikan pedoman praktis dalam menjaga kesehatan pernafasan setiap hari.
Salah satu karyawan PT GNI yang mengikuti acara tersebut, Nadya mengaku puas dengan apa yang dihadirkan. Menurutnya, kejadian ini memberinya pemahaman baru tentang bagaimana melindungi dirinya dan keluarga dari ancaman ISPA.
“Informasi dari kecelakaan ini sangat membantu saya. Saya lebih tahu bagaimana cara melindungi diri saya dan keluarga dari ISPA. Program ini sangat penting bagi kami, untuk lebih memahami dan dapat segera mengambil tindakan untuk menghindari ISPA. katanya.
Melalui publikasi Health Interview ini, PT GNI menunjukkan kepedulian yang serius terhadap kesehatan karyawan, namun sekaligus menegaskan bahwa perusahaan dapat berperan penting dalam pendidikan kesehatan. Harapannya, para peserta tidak hanya memahami ancaman ISPA, namun menerapkan upaya preventif yang diajarkan untuk menjaga kesehatan dan lingkungan kerja. (rir/rir)