Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Utara (Korut) melakukan tantangan terhadap Korea Selatan (Korsel) dengan menghancurkan sinyal GPS sehingga mempengaruhi pengoperasian kapal dan pesawat. Gangguan GPS tersebut terjadi pada Jumat (8/11) dan Sabtu (9/11).
Dikutip Kantor Berita Yonhap, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyarankan kapal dan pesawat yang beroperasi di wilayah Laut Barat untuk mewaspadai gangguan GPS yang disebabkan oleh Korea Utara.
Sebagai tanggapan, JCS mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi dan memperingatkan bahwa Korea Utara akan bertanggung jawab atas tindakannya.
GPS adalah kependekan dari Global Positioning System, jaringan satelit dan penerima yang digunakan untuk navigasi.
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak lama.
Sebelumnya, Korea Selatan meluncurkan rudal balistik di Laut Barat pada Jumat (8/11) sebagai respons terhadap uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara yang diluncurkan beberapa hari lalu.
JCS mengatakan latihan tembak ini dilakukan untuk menunjukkan “tekad” Seoul dalam menanggapi provokasi Korea Utara.
“[Peluncuran rudal ini menyoroti] kemampuan dan kesiapan Korea Selatan untuk menyerang secara akurat terhadap tindakan balasan musuh,” demikian pernyataan komando militer Korea Selatan, yang dikutip AFP.
Peluncuran rudal Korea Selatan terjadi setelah Korea Utara pekan lalu menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) yang paling canggih dan kuat.
Korea Utara juga telah meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek dalam berbagai latihan selama dua minggu terakhir.
(sungai/mikrofon)