Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Mutia Hafid mengatakan, 11 pegawai yang terlibat kasus perjudian online tersebut bukanlah pejabat strategis Eselon I atau II di kementerian.
“Setahu saya tidak ada [jabatan strategis], tapi yang tahu persis, jabatannya juga ada di kepolisian. Tapi selama ini, bukan I atau eselon II,” ujarnya. Di Gedung DPR, Selasa (5/11).
Namun Meutya enggan membeberkan identitas atau nama pekerja yang terlibat, termasuk posisinya.
Diakuinya, hasil pemeriksaan polisi terhadap 11 pegawai yang diduga terlibat kasus perjudian online masih ditunggu.
Kini Meutya menyebut sebelas pekerjanya merupakan penyandang disabilitas. Jika mereka diberikan surat perintah penangkapan resmi oleh polisi, mereka akan diberhentikan sementara sebagai pegawai pemerintah.
Dia menjelaskan, Kementerian Komunikasi dan Teknologi tidak bisa memberhentikannya selamanya atau memberhentikannya. Hal itu bisa dilakukan jika sudah ada keputusan akhir dari pengadilan.
Selain itu, tergantung kedalaman dan kemajuan penyidikan polisi, jumlah 11 pegawai yang terlibat bisa bertambah, ujarnya.
“Sejauh ini kami sudah menerima 11 nama, namun mungkin masih banyak lagi tergantung penangkapan yang dilakukan polisi,” ujarnya.
Meutya mengaku bekerja sama dengan Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo terkait pengusutan kasus tersebut.
“Yang penting kita harus bersiap bagaimana tindakan ini akan berdampak pada layanan kita, berapa lama ini akan berlangsung,” ujarnya.
Meutya mengingatkan, game online melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari lapisan bawah hingga lapisan atas, institusi, komunitas, dan organisasi apapun.
“Bukan hanya kalangan menengah, rendah atau dimana saja. Jadi tempat berkumpulnya masyarakat, komunitas, lembaga, lembaga, termasuk partai, ada kemungkinan masyarakat bisa bermain game secara online.” (Canu/Mike)