Jakarta, CNN Indonesia —
Children’s Choir Resonanz (TRCC) sukses meraih juara pertama pada Tolosa Choral Contest ke-55 di Leidor Theater, Kota Tolosa, Spanyol pada Sabtu (11/02).
Paduan suara yang dipimpin oleh Avip Priatn ini sukses menjadi juara pada kategori Paduan Suara Anak. TRCC berhasil menjadi pemenang setelah masuk sebagai satu-satunya paduan suara anak asal Indonesia dalam kompetisi tersebut.
“Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini sebagai satu-satunya paduan suara anak-anak asal Indonesia yang mampu tampil dan menonjol dalam kompetisi ini,” kata konduktor Avip Priatna dalam keterangan resmi, Jumat (11/08).
Prestasi ini merupakan bukti dedikasi dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat, mulai dari penyanyi muda, pelatih, dan dukungan keluarga, lanjutnya.
Berdasarkan keterangan resmi, TRCC yang mewakili 40 anak berusia 10 hingga 17 tahun menyanyikan empat lagu untuk kompetisi paduan suara di Tolosa. Lagu pertama yang dibawakan adalah lagu wajib Hegan karya Javier Busto.
Paduan suara kemudian membawakan tiga lagu pilihan. Pilihan pertama adalah lagu daerah Basque berjudul Ama Begira Zazu yang di-cover oleh Vatara A. Silalahi.
Kemudian mereka menampilkan 137 Hip-Street yang diaransemen oleh komposer Fero Aldiansy, serta Der Frühlingswind oleh komposer Jepang Toyotako Tsuchida.
Mereka tampil di hadapan juri terkemuka seperti Josu Elberdin Badiola, Nicole Corti, Miguel Ángel García Cañamero, Gary Graden, María Guinand, Oleksii Shamrytskyi dan Dario Tabbia.
Kemenangan TRCC mengalahkan skor lima grup paduan suara lainnya yang berasal dari Latvia, Lithuania, China, Afrika Selatan, dan Korea Selatan.
Hasil yang dicapai Paduan Suara Anak Resonanz pun tak jauh berbeda dengan hasil paduan suara lain yang bernaung di bawah naungan The Resonanz Music Studio seperti Jakarta Concert Orchestra (JCO) dan Batavia Madrigal Singers (BMS) yang sukses menggelar tur konser persahabatan pertamanya di Eropa.
Tur konser tersebut terdiri dari Symphonie der Freundschaft yang diadakan di Wina dan Salzburg pada tanggal 22 dan 23 Oktober 2024, dilanjutkan dengan Armonie Indonesiane di Como dan Roma pada tanggal 26 dan 28 Oktober 2024.
Konser tersebut menampilkan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia yang diaransemen dalam musik klasik dengan sentuhan khas Eropa. Mereka membawakan Rasa Sayange, Hela Rotan dan versi klasik Fatahillah dan Strauss Overture dalam bahasa Maluku.
Rangkaian tur tersebut bahkan telah dihadiri oleh tokoh-tokoh besar di Eropa seperti Paus Fransiskus hingga pelatih COMO 1907 dan pesepakbola legendaris Spanyol Cesc Fabregas.
Kemenangan TRCC di Tolosa dan respon luar biasa terhadap tur JCO dan BMS di Eropa menjadi bukti musik Indonesia mendapat tempat di kancah dunia, kata Avip.
“Kami berharap melalui karya-karya musik klasik Indonesia yang kami hadirkan, terus menginspirasi dan mempererat hubungan budaya antar bangsa,” tutupnya. (frl/chri)