Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Hamas masih hidup dan pemimpinnya Yahya Sinwar akan tetap hidup meskipun dia terbunuh dalam operasi militer Israel di Gaza.
“Kekalahannya tentu akan menyakitkan bagi garis pertama perlawanan terhadap Israel, namun tidak akan berakhir dengan kesyahidan Sinwar,” kata Khamenei, Sabtu (19/10).
Ia menyatakan gerakan Islam Palestina, Hamas, masih hidup dan terus berjalan.
“Sinwar adalah tokoh perlawanan dan perjuangan yang hebat,” kata Khamenei dalam pernyataan pertamanya tentang Sinwar, sosok yang dianggap sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Dia menambahkan: “Dia berdiri dengan tekad yang tak tergoyahkan melawan musuh yang kejam dan kejam serta menyerang mereka dengan kebijaksanaan dan keberanian.”
Khamenei juga mengatakan, Yahya Sinwar meninggalkan warisan sebagai seorang Baptis yang tak tergantikan di kawasan Timur Tengah pada 7 Oktober 2023. “Kemudian beliau terbang menuju Kenaikan Para Syahid dengan penuh kehormatan dan kebanggaan,” ujarnya.
Iran tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara dan telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Sinwar, yang selama ini berada dalam bayang-bayang, mengambil alih jabatan pemimpin Hamas setelah mantan pemimpinnya Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada bulan Juli.
Pembunuhan itu ditudingkan pada Israel, yang hingga saat ini menyangkal tanggung jawabnya. (AFP/vws)