Jakarta, Indonesia —
Platform media sosial ke-10 milik Elon Musk menangguhkan program bahasa Ibrani Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (28/10).
Dr. Hal ini terjadi bahkan setelah Khamenei mengajukan email tersebut.
“Akun disuspend. Akun X disuspend karena melanggar aturan,” demikian catatan di akun X.
Akun tersebut ditangguhkan selama 10 jam setelah Khamenei menulis tweet yang menghasut terhadap Israel.
“Rezim Zionis salah. Perhitungan mereka terhadap Iran salah,” tulis @Khamenei_Heb dalam pernyataan yang dilansir The Times of Israel.
Kemudian alasannya berlanjut: “Kami akan memahami kekuatan, kemampuan, inisiatif, dan kemauan seperti apa yang dimiliki bangsa ini di Iran.”
10 aturan ini melarang konten yang mengandung unsur kekerasan dan kebencian.
Tapi mereka juga punya pengecualian. X dapat menangguhkan akun negara atau entitas pemerintah mana pun.
Ada pekerjaan Bab 10 di Amerika Serikat. Negara ini merupakan teman dekat dan selalu mendukung aktivitas Israel.
Alasan @Khamenei_Heb serupa dengan pernyataan Khamenei saat mengunjungi keluarga sasaran Israel.
Banyak media menggambarkan tanggapan tersebut sebagai tanda bahwa Khamenei mendukung target baru Iran terhadap Israel.
Israel menyerang Iran pada Sabtu (26/10). Dia mengatakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menanggapi serangan itu dengan menembakkan ratusan rudal ke negara Zionis itu pada awal Oktober.
Tindakan Iran ini bukan tanpa alasan. Mereka menyerang Israel sebagai pembalasan setelah pasukan Zionis membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan para pemimpin IRGC.
Hizbullah dan Hamas adalah milisi pro-Iran. Bersama dengan banyak milisi lainnya di Timur Tengah, Hizbullah dan Hamas adalah anggota Aliansi Perlawanan yang didukung Iran.
Tujuan utama Front Perlawanan adalah menghancurkan penindasan dan kolonialisme Israel. (isa/rds)