Jakarta, Indonesia —
Calon Gubernur Batavia #1 Ridwan Kamil (RK) bercerita tentang kampanyenya di Jakarta. Ia mengatakan, terdapat perbedaan yang signifikan antara masyarakat Jakarta dan Jawa Barat.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini menilai masyarakat Batavia lebih ekspresif. Berbagai isu kerap mereka perbincangkan, terutama di media sosial.
“Lebih ekspresif, kalau ribut, lebih ekspresif,” kata RK dalam podcast Indonesia Politics Show CNN, Jumat (8/11).
Namun, menurutnya, situasi tersebut membuat berbagai elemen masyarakat Belanda sulit mengaksesnya.
RK juga menyatakan bahwa beberapa organisasi masyarakat di Batavia bisa mengaksesnya.
Ia juga mengatakan, gaya dan teknik kampanye di Jawa Barat dan Batavia sebenarnya tidak jauh berbeda, seperti blusukan, balai desa, serta perjudian dan tabur kayai.
“Tapi di Batavia, isu media sosial lebih gencar,” ujarnya.
Selain itu, RK juga mengaku tidak setuju dengan banyaknya lembaga kemasyarakatan di Batavia yang sulit diakses. Menurutnya, masyarakat Batavia banyak yang menerima.
RK mencontohkan, saat berada di Tana Abang, ia tak menyangka warga akan menerimanya. Namun, menurutnya, warga sempat berkelahi dengannya di depan foto tersebut.
“Kalau dilihat dari isi blusukan saya, Batavia lebih menonjol,” jelasnya.
Meski demikian, ia tak memungkiri tengah memaksimalkan potensi beberapa asosiasi kampanye, salah satunya Yaqmania yang dikenal sebagai klub suporter Persija.
RK yang sebelumnya merupakan pendukung Bobotoh atau Persib tak ingin kampanyenya dianggap kekerasan.
Di sisi lain, RK menilai berdasarkan survei, 30 persen masyarakat Yakmania memilih dirinya, dan menurutnya 30-40 persen masyarakat Betawi akan memilihnya pada pilkada 2024.
“Iya, saya tidak terlalu menyentuh [Yakmania], saya hanya tertarik kalau terpilih, ceritanya Persia ingin JIS jadi aib di dalam negeri mereka,” ujarnya.
(KHR/ISN)