Jakarta, CNN Indonesia –
Sebuah penerbangan penumpang Qantas tujuan Brisbane, Australia harus melakukan pendaratan darurat setelah mesinnya meledak sesaat setelah lepas landas pada Jumat (8/11).
Penerbangan QF520 lepas landas dari Sydney ke Brisbane sekitar pukul 12.35.
Outlet media lokal ABC News melaporkan bahwa beberapa penumpang melaporkan mendengar salah satu dari dua mesin pesawat meledak tak lama setelah lepas landas dari bandara.
Saat terdengar ledakan, pesawat kaget hingga membuat penumpang panik.
Reporter ABC Mark Willacy mengatakan: “Tampaknya ada sesuatu yang terjadi pada salah satu mesin dan pesawat tampak kesulitan lepas landas atau mencapai ketinggian.”
Setelah terdengar ledakan, pesawat berputar-putar beberapa kali hingga berbalik dan kembali ke Sydney.
Hal ini juga terlihat dalam bentuk data penerbangan yang muncul di aplikasi Flightradar24.
Sementara itu, Qantas mengatakan pesawat mendarat dengan selamat pada pukul 1 siang di Sydney “setelah pilot melakukan prosedur yang sesuai”.
Qantas telah mengonfirmasi akan menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Sementara itu, penerbangan QF520 adalah Boeing BA.N 737-800 berusia 19 tahun, menurut Flightradar24. Model ini ditenagai oleh CFM International Motors, perusahaan patungan antara GE Aerospace GE.N dan Safran SAF.PA.
Pesawat motor penumpang jenis ini didesain agar dapat terbang dengan satu mesin dalam keadaan darurat.
Kepala Pilot Qantas Richard Tobiano mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami memahami ini akan menjadi pengalaman yang tidak menguntungkan bagi pelanggan dan kami akan menghubungi semua pelanggan sore ini untuk menawarkan dukungan.”
Bandara Sydney menyatakan landasan pacu utamanya beroperasi normal, meski ada penundaan penerbangan akibat insiden tersebut. (rds / rds)