Jakarta, CNN Indonesia –
Keindahan alam Bali diyakini akan hancur. Pantai yang biasanya bersih dibanjiri gelombang sampah plastik. Sementara itu, pengambilan (penyerapan) air tanah secara berlebihan telah mengeringkan lebih dari separuh sungai.
Kepadatan wisatawan yang berlebihan juga memberikan tekanan pada sistem irigasi, karena lahan hijau yang dimaksudkan untuk penyimpanan air telah diubah menjadi banyak bangunan.
Kekhawatiran warga sekitar pun semakin meningkat seiring dengan beredarnya video tersebut baru-baru ini. Video tersebut menunjukkan situasi di mana batuan kapur digali untuk konstruksi di Bali selatan, dan bongkahan tanah hasil galian jatuh ke laut.
“Banyak pelatih selancar yang kehilangan mata pencaharian karena pengunjung tidak mau berselancar karena air laut yang kotor,” kata Peter Panjaitan, 42, seorang peselancar yang tinggal di dekat Ungasan, seperti dilaporkan AFP, Minggu.
Perilaku buruk wisatawan juga memicu kemarahan warga setempat, khususnya perilaku wisatawan asing yang berpose bugil di tempat-tempat yang dianggap keramat di Bali.
“Para tamu datang ke sini untuk menghadapi banyak tantangan,” kata Peter.
Masyarakat lokal Bali mulai bosan dengan padatnya wisatawan di pulau wisata terkenal dunia ini. Mereka ingin memperlambat arus pariwisata dan berharap rencana (moratorium) pembekuan pembangunan hotel di kawasan Bali dapat membawa kedamaian bagi masyarakat.
Bali dianggap over-tourism (kepadatan wisatawan) dan banyak penduduk setempat mulai merindukan masa lalu Bali yang damai, padahal industri pariwisata adalah sumber pendapatan terbesar mereka.
Untuk mengatasi kepadatan ini, pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan rencana, yang tidak disetujui oleh pemerintahan baru, untuk menghentikan sementara pembangunan hotel, vila, dan klub malam selama 2 tahun.
Sementara itu, langkah pemerintah menghentikan pembangunan bertujuan untuk menyeimbangkan manfaat ekonomi dan pariwisata sekaligus melestarikan keindahan alam Bali.
Kanggu dulunya adalah desa tepi pantai yang tenang di selatan Bali, terletak di tepi Samudera Hindia dan dipenuhi persawahan.
Namun setelah peselancar asing menemukan ombak yang luar biasa untuk berselancar beberapa dekade yang lalu, kawasan tersebut kini dipenuhi dengan hotel dan restoran, dan jalanan dipenuhi dengan mobil, skuter, dan bahkan truk.