
Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Klasemen Liga Inggris usai Duo Manchester Gagal Menang
HAJJ (BPH) Badan Terorganisir melaporkan anggaran hingga 85,9 miliar atau 66,22 persen dari anggaran aslinya Rp129 miliar dari efisiensi anggaran 2025 pada instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sebuah pertemuan di Dewan Perwakilan Rakyat VIII, Komite Dewan Haji, Mochammad Irfan mengungkapkan bahwa hanya Rp43,8 miliar atau 33,79 persen dari total anggaran yang memiliki partainya pada tahun 2025.
“Jadi kami bekerja dengan dana Rp43.839.926.000 atau 33,79 persen dari anggaran asli,” kata Irfan dalam presentasinya.
Dampak pemangkasan, BPH Kara Irfan juga dinonaktifkan. Beberapa sebagai layanan untuk publik, administrasi rumah, akomodasi dan transportasi rumah, ke situs penegakan khusus haji.
“Kami dipaksa untuk mengakhiri anggaran. Kami tidak tahu bagaimana mengaktifkan kegiatan ini dengan dana lain,” katanya.
Irfan juga menyerukan transfer dana dari Kementerian Agama (Kemenag) yang bernilai RP50 miliar untuk mencapainya segera. Dia berharap perwakilan DPR VIII dapat mendorong ini.
Read More : KPK Sempat Akan Periksa Paulus Tannos pada Akhir Mei Lalu
“Itulah sebabnya kami berharap bahwa dana akan ditransfer dari Kementerian Agama, yang dapat segera dicapai untuk meminta bantuan dari teman -teman Dewan Perwakilan Rakyat VIII,” katanya.
Irfan menunjukkan bahwa rekannya juga hilang karena pengeluaran karyawan. Saat ini, anggaran untuk biaya hanya digunakan Rp3,7 miliar. Menurutnya, jumlah gaji yang membayar dari karyawan dan kinerja tidak cukup.
“Kami juga memiliki kurangnya anggaran untuk pengeluaran karyawan, karena anggaran yang tersedia saat ini adalah Rp3.757.328.000, membayar gaji dan tunjangan kepada karyawan entitas yang ada tidak cukup.
(Thr/dal)