
Jakarta, CNN Indonesia
Read More : Kim Jong Un Tambah 3 Ribu Tentara Korut Bantu Rusia Perangi Ukraina
FBI mengatakan masih menawarkan hingga $1 juta, atau sekitar 15,86 miliar yuan.
Usulan tersebut terkonfirmasi di Rusia pada Minggu (8/12) atau beberapa jam setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad yang berujung pada hengkangnya Suriah dan kini dikabarkan terkonfirmasi di Rusia.
“Mengingat kejadian baru-baru ini di Suriah, FBI melanjutkan permohonan kami untuk mendapatkan informasi yang mungkin mengarah pada penangkapan Austin Bennett Tice, yang ditangkap di Damaskus pada Agustus 2012,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.
Presiden Joe Biden juga menyebut Austin Tice dalam pidatonya pada Minggu (8/12) saat menjelaskan jatuhnya rezim Assad.
“Kami mengakui bahwa ada orang Amerika di Suriah, termasuk mereka yang tinggal di sana, serta Austin Tice, yang dipenjara lebih dari 12 tahun lalu. Kami berkomitmen untuk menyerahkannya,” katanya.
Thies menghilang di Damaskus, ibu kota Suriah, saat bekerja sebagai reporter lepas untuk CBS, The Washington Post, dan The McClatchy Company.
Austin sedang dalam perjalanan untuk melakukan pekerjaan terakhirnya di Daraya, pinggiran Damaskus, pada musim panas 13 Agustus 2012, ketika dia ditangkap di sebuah pos pemeriksaan, kata keluarga Tyce.
Dia harus pergi ke Lebanon keesokan harinya. Seorang penduduk asli Texas dan veteran Korps Marinir AS, dia harus berada di rumah untuk menyelesaikan tahun terakhir sekolah hukumnya di Universitas Georgetown.
Sejak itu, satu-satunya informasi yang diterima keluarga Teece dari para penculiknya adalah video berdurasi 43 detik yang muncul lima minggu setelah dia menghilang.
Video tersebut berjudul “Austin Tice is Alive” dan memperlihatkan Tice dan orang-orang bersenjata, tetapi tidak ada informasi lainnya.
Sementara itu, pemerintah Suriah pada tahun 2022 telah membantah bahwa mereka memiliki informasi atau pengetahuan tentang keberadaan Austin Teese.
Pernyataan ini disampaikan seminggu setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington sadar betul bahwa wilayah ini diduduki oleh pemerintah Suriah. (AFP/chri)