
Yakarta, CNN Indonesia –
Read More : Komisi I Minta Panglima TNI Tarik Ribuan Prajurit dari Jabatan Sipil
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kamus) Tuduhan arogansi Satryo Soemantri Brodjonegoro memancing ‘kemarahan’ stafnya.
Beberapa spanduk dan meja bunga yang mengandung kritik satin juga viral di jejaring sosial pada hari Senin (1/20).
Di jejaring sosial, rekaman suara yang beredar kemungkinan akan menentang bawahannya. Dalam cerita video, para pekerja menyebut kekerasan rumah tangga resmi pekerja.
Satio mengatakan bahwa sebuah demonstrasi dilakukan oleh mutasi besar -besaran karena lembaga yang awalnya berada di kementerian di pemerintahan sebelumnya, yang sekarang dibagi di bawah tiga menteri.
Satio menuduh partai -partai yang tidak ingin mengambil alih demonstrasi. Dia juga menolak tuduhan ASNS, yang menyebut dirinya seorang menteri yang marah dan menyukai bayi itu.
“Tidak ada, itu benar,” kata Satio.
Dipercayai bahwa kesombongan Satio, yang telah ditentukan hanya selama tiga bulan, mengurangi wajah dunia pendidikan Indonesia.
“Ini adalah peristiwa yang sangat memalukan dan mengurangi wajah dunia pendidikan tinggi. Jika perilaku menteri demikian, jadi tidak keliru jika kanselir kampus dan manajemen meniru dia, ”kata Koordinator Nasional Pendidikan Indonesia. Jaringan Pemantauan (JPPI) Ubaid Matraji ketika dihubungi oleh cnnindonesia.com, Senin (20/1) di malam hari.
Ubaid mengatakan bahwa peristiwa ini dapat digunakan sebagai contoh bahwa seorang pemimpin atau lebih tinggi dapat secara sewenang -wenang merujuk pada bawahannya.
Ubaid telah mengevaluasi bahwa tindakan itu sangat berbahaya bagi dunia pendidikan, yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk semua pihak.
Read More : Timses Respati – Astrid Respons Gelora yang Cabut Dukungan
“Ini mengerikan, ini adalah dunia pendidikan tinggi kita jika berlangsung. Atau, jadi pendidikan tinggi kita dirancang untuk kelahiran Babu, yang harus taat kepada majikan, ”katanya.
Ubaid mengatakan bahwa acara ini harus digunakan sebagai dorongan evaluasi. Karena acara ini benar -benar mengurangi dunia pendidikan.
“Yah, itu harus digambarkan secara keseluruhan dan sangat tidak pantas, itu sangat bertentangan dengan mandat Konstitusi,” katanya.
Ubaid mengatakan bahwa penilaian ini tidak hanya untuk Satio tetapi juga untuk semua pegawai negeri yang menerima gaji dana ABPN.
“Anggaran negara bagian milik rakyat, jadi posisi apa pun adalah untuk memberikan karyawan yang baik kepada publik,” katanya.
“Jadi, mentalitas pejabat harus berubah.
Lanjutkan di halaman berikut …