
Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Gempa M 5,1 Guncang Yogyakarta
Berdasarkan penelusuran terbaru Pengadilan Tinggi Sirkuit Indonesia (LSI) Deane JA, kombinasi Ridwan Kamil (RK) dan Suswano unggul tipis atas Pramono Anon dan Rano pada kombinasi Kano Pilpres 2024.
Denny JA Sunarto Ciptoharjono, Direktur Lingkaran Riset Kebijakan Publik LSI, mengatakan selisih angka pemilu antara kedua pasangan hanya 0,3%. Menurutnya, tidak ada perbedaan selektivitas yang signifikan antara kedua pasangan tersebut.
Ridwan Kamil-Suswono mendapat 37,4% dan Pramono Anung-Si Doel mendapat 37,1%, kata Suna Tuo. Konferensi pers, Rabu (30/1).
LSI Denny JA juga menyinggung selektivitas single track Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Tingkat seleksi untuk pasangan ini hanya 4%.
Selain itu, ada pengunjung yang tidak ikut serta, tidak tahu, atau tidak merespons. Proporsi kelompok ini adalah 21,5%.
Sunarto mengatakan, lanskap politik masih bisa berubah pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Selain selisih tipis, masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
Kita lihat saja hasil akhirnya seperti apa, karena bulan lalu akan menentukan kemenangan, ujarnya. “Jadi siapa yang bisa mengubah strategi yang baik, apakah ada kesalahan besar, akan menyebabkan perolehan suara berubah.”
Read More : Lurah di Makassar Keluarkan SE Minta THR dari Masyarakat
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada tanggal 16 hingga 22 Oktober 2024. Sebanyak 800 responden dipilih dengan menggunakan metode multiple random sampling. Survei tersebut memiliki tingkat kesalahan sebesar 3,5%.
Jajak pendapat lain yang dilakukan Indeks Politik Indonesia (PPI) menunjukkan tingkat partisipasi pemilih di RK-Suswono sebesar 47,8%. Mereka mengalahkan Pramono-Rano dengan 38% suara dan Dharma-Kun dengan 4,3%.
PPI juga memperkirakan bahwa kursi dapat berubah karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
“Masih ada 42,6% pemilih masyarakat mobile, termasuk pemilih yang belum memutuskan dan pemilih yang tidak loyal, yang masih bisa bersaing dengan penantang di Pilkada DKI Jakarta,” kata Adi Praytno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa . (29/10).
(DBD/DAL)