
Jakarta, CNN Indonesia —
Read More : Andre Rosiade Respons Viral DPR Dapat Amplop Pertamina saat Rapat
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, berpendapat bahwa Gedung Putih tidak boleh ikut campur dalam perang di Suriah, di mana pasukan pemberontak mulai mengepung Damaskus, ibu kota negara tersebut.
“Suriah adalah sebuah konflik, tapi ini bukan teman kita, dan Amerika tidak boleh ikut campur. Ini bukan perang kita, biarkan saja, jangan ikut campur!” kata Trump dalam platform media sosialnya, Sabtu (11/7), seperti dilansir Agence France-Presse.
Pesan tersebut ia sampaikan sebelum tiba di Istana Elysee untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron guna menghadiri pembukaan kembali Katedral Notre Dame.
Masih belum diketahui secara pasti alasan Trump mengangkat isu krisis Suriah. Namun, AFP memperkirakan Trump ingin memastikan Presiden Joe Biden menghindari keterlibatan apa pun di sana sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada 20 Januari.
Trump sendiri telah lama mengambil langkah-langkah untuk mengisolasi dirinya, dan selama kampanye presiden tahun ini ia sering mengatakan bahwa ia akan dapat dengan cepat mengakhiri perang di Ukraina dan Gaza.
Kunjungan Trump ke Paris, tempat sekitar 50 pemimpin dunia berkumpul untuk menghadiri upacara Notre Dame, memberinya kesempatan awal untuk menunjukkan kredibilitasnya di panggung dunia.
Read More : Poin-poin Peringatan & Arahan Prabowo di Sidang Kabinet Perdana
Di antara para pemimpin tersebut adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan presiden terpilih.
Trump mengatakan dalam pesannya, “Rusia, dengan kehilangan lebih dari 600.000 tentara, tampaknya tidak mampu menghentikan kemajuan hipotetis melalui Suriah, negara yang telah mereka pertahankan selama bertahun-tahun.”
Dia menambahkan: “Tetapi sekarang, seperti Assad sendiri, mereka dipaksa untuk mundur, dan ini mungkin hal terbaik yang bisa terjadi pada mereka. Tidak banyak manfaat di Suriah bagi Rusia.” (CHF/CHF)