
Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Hasil Liga Spanyol: Bangkit Hajar Valladolid, Barcelona Jauhi Madrid
Kanselir Universitas Negara Jakarta (UNJ) menghapus peneliti Bedilah Badrun dari perannya sebagai koordinator Program Penelitian Sosiologi (Program Penelitian) di universitas tempat ia mengajar.
Ubedilah melegalkan informasi tersebut. Dia mengklaim bahwa dia mempelajari persatuan rektor UNJ pada hari Jumat (1/24) setelah rektor UNJ yang didedikasikan untuk program penelitian sosiologi baru.
Keesokan harinya, Ubed melaporkan bahwa upacara pembukaan diumumkan melalui akun media UNJ resmi. Bahkan, dia mengatakan bahwa tidak ada deklarasi atau keputusan (SK) dari Rektor UNJ untuk menghapus posisi itu.
Menurut UBED, individualitas penyelenggara dilaporkan hanya di media UNJ.
“Dengan pengumuman media sosial UNJ, UB tidak berfungsi secara langsung sebagai coorprod atau penolakan. Jadi itu membuat iklan media sosial UNJ,” katanya pada hari Senin (3/2).
“Tidak ada penjelasan dari kanselir. Ternyata pengumuman PLT ini juga tidak memiliki aturan (SK) atau belum membuat keputusan,” tambah Ubed.
Kemudian Ubed mempertanyakan penghapusan alasan program akademik. Sebagai hasil dari penilaian kinerja manajer fakultas, ia mengklaim mendapatkan hasil yang baik bahkan melebihi tujuan.
Dia menyebutkan setidaknya dari Oktober 2023 hingga Desember 2024-unjunction
Dia juga mengatakan bahwa banyak siswa menerima penghargaan internasional untuk siswa Indonesia (IISM) dan memenangkan Konferensi Kreatif Pemuda Dunia di Singapura pada tahun 2024.
Itulah sebabnya Ubed mengklaim mempertanyakan alasan pemecatannya dari koordinator penelitian psikologi dan rektor UNJ. Dia juga mengatakan bahwa pusat tersebut harus beroperasi untuk periode 2023-2027.
“Pada bulan Desember 2024, pejabat fakultas akan mengevaluasi kinerja sebagai coorp dan dosen. Hasilnya adalah dokumen penilaian karyawan formal dengan hasil yang baik dan lebih dari harapan,” katanya.
Read More : Mitsubishi Fuso Bakal Jual Bus Listrik Buatan Foxconn
[Gambas: Instagram]
Di sisi lain, Ubed mengatakan bahwa pemindahan itu terjadi setelah kembali ke KPK pada 7 Januari untuk meminta lembaga selama setahun untuk mengikuti KKN dan kepuasan keluarga.
Dengan demikian, Ubed mendorong proses defisit dan penunjukan menjadi lebih transparan dan terbuka di sekitar universitas. Menurutnya, penting untuk mempertimbangkan rincian kinerja yang masuk akal dan berdasarkan kinerja dan keputusan.
Alasan yang dikatakan sebagai badan hukum (PTNBH), seringkali Kanselir Kanselir telah merilis ketentuan yang biasanya kecil untuk berpartisipasi dalam sarjana.
“Yang terbaik adalah jika ini harus dilewati dan ditingkatkan sedemikian rupa sehingga kebijakan kanselir tidak jatuh cinta dengan jijik dan mampu dan jauh dari prinsip -prinsip pemerintahan yang baik,” katanya.
Selain bekerja sebagai dosen, UBED juga dikenal sebagai aktivis pada usia 98.
Sebelum informasi ini ditulis, cnnnoneesia.com belum menerima informasi resmi dari Rektor UNJ untuk mengkompensasi koordinator program penelitian psikologi.
(TFQ/KID)