Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Cairan Kimia Tumpah, Pakar Ungkap Bahaya Soda Api ke Orang-Lingkungan
Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah menunda pemeriksaan kasus penyuapan yang dituduhkan untuk bek Febri Diansyah setelah berlibur.
Menurut cnindonesia.com, Feberi, disertai dengan kelompok penasihat hukum Hasto Kristiyanto, seperti Ronny Talapessy, Maqdir Imail dan Arman Hanis, sekitar 11:30, KPK Red dan White.
Febri bahkan menyediakan pemerintah untuk melakukan penyelidikan.
“Pada hari Kamis (27/27), katanya di gedung DWIWarna KPK:” Saya mendaftarkan KTP, mengirim KTP sebagai tamu dan mengisi buku tamu, dan saya memiliki informasi tentang penelitian bahwa beberapa ilmuwan sedang berlibur hari ini. “
“Oleh karena itu, karena beberapa peneliti cuti dan mungkin peneliti lain melakukan tugas lain, rencana ujian mengembalikan saya,” katanya.
Febri, mantan juru bicara KPK, mengatakan dia mengharapkan lebih banyak informasi tentang pewawancara pada waktu investigasi.
“Tentu saja, diperkirakan ini mungkin setelah Idul Fitri dan sedang menunggu lebih banyak informasi atau lebih banyak panggilan nanti,” katanya.
“Saya datang ke sini sebagai semacam komitmen dan sikap kerja sama, tetapi ada situasi yang tidak dapat kami perkirakan,” katanya.
Febri masih bingung.
Fiber mengaku bahwa para peneliti KPK masih malu oleh saksi kasus Harun Masku.
“Saya bahkan tidak tahu mengapa saya tiba -tiba memanggil suasana hati saya, seperti kasus Hosto Pak Big Pak, yang saat ini sedang diadili, saya tidak tahu,” kata Febri.
Febri saat ini menjadi bagian dari kelompok penasihat hukum Hosto untuk menghalangi suap dan investigasi atau keadilan.
Sementara itu, baru -baru ini, ketika penyelidik KPK telah meminta kantor hukumnya, mantan Menteri Binatu Uang (TPPU), Syahrol Yasin Limpo (SYL), telah menghidupkan kembali publik.
Read More : Bobby Nasution Respons Hasto yang Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
Dari kegiatan ini, para peneliti telah menyita sejumlah bukti elektronik (BBE), yang diduga terkait dengan file pencucian uang SYL.
Febi hari ini dia enggan menemani panggilan ini sebagai penasihat hukum Hosto.
“Jadi, tentu saja, ini adalah panggilan yang harus digunakan untuk contoh koperasi untuk masing -masing pihak untuk menghormati Institut KPK,” katanya.
Sementara itu, kelompok penasihat hukum Hosto melihat gangguan dan berharap bahwa para peneliti KPK tidak akan mengganggu profesi defensif sampai Feb.
Ronnie, yang juga ditemani oleh Febi di gedung merah dan putih KPK, mengatakan, “Aneh dan aneh karena serat berlumut tidak ada hubungannya dengan kasus Masal Aaron.”
“Saya harap ini bukan bagian dari melecehkan tugas -tugas profesi pertahanan,” tambahnya.
Investigasi Febri ditunda dalam kasus Masiku Masiku dan Donny Tri Istiqomah karena para peneliti KPK adalah kebebasan.
Undang -undang KPK telah berhasil memproses massa massa untuk melarikan diri dengan sukses. Sejak awal Januari 2020, KPK selalu mampu menangkap Aaron.
Dalam hal ini, bek PDI Perjuangan (PDIP) tidak menangkap Donny Tri Istiqomah.
Sementara Hosto Cristiano saat ini sedang disuap dan diselidiki di Pengadilan Korupsi Pengadilan Distrik Jakarta (PN) (Pengadilan Korupsi).
Tiga lainnya, mantan Komisaris Pemilihan Indonesia (KPU), Wahyu Setiawan, mantan Dewan Pengawas Pemilihan (Bawaslu) Agustianii Tio Fridalina dan PDIP Saeful Bahri Box diproses dan ditinggalkan dari penjara. (RIN/GIL)